conceptnova

Helping you to bring your concepts and ideas to life.

Teknik Pemijahan LELE DUMBO Sistem Induced Breeding (Kawin Suntik)

PEMIJAHAN

Pemijahan ikan lele dumbo dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu :

1. Secara Alami
Pemijahan secara alami adalah pemijahan yang dilakukan di alam terbuka sesuai dengan sifat hidupnya tanpa perlakuan dan bantuan manusia

2. Secara Disuntik Dengan Kelenjar Hipofisa
Penyuntikan dengan kelenjar hipofisa adalah pemijahan yang dilakukan dengan bantuan atau penanganan manusia melalui pemberian kelenjar hormon hipofisa pada recipient (penerima) yang berguna untuk melancarkan proses kematangan gonad, sehingga mempercepat proses jalannya pemijahan ikan tersebut.

MENYIAPKAN DONOR
Donor adalah ikan yang dikorbankan untuk diambil kelenjar hipofisanya untuk diberikan kepada ikan sebaga recipient (penerima donor).

Ikan sebagai ikan donor untuk ikan lele dumbo dapat diberikan ikan sejenis dan dari ikan mas tanpa mempertimbangkan jantan atau betina.

1. Cara Menyiapkan Kelenjar Hipofisa Dari Ikan Lele

* Timbang ikan donor seberat induk yang akan disuntik
* Potong bagian batas kepalanya
* Dari arah bukaan mulut, kepala lele dibelah, bagian atas kepala diambil
* Ambil kelenjar dengan menggunakan pinset, lalu digerus/dihancurkan dengan menggunakan alat penggerus sambil ditambah pelarut akuabides 1-2 cc
* Ambil dengan menggunakan spuit dan kelenjar siap disuntikkan

2. Cara Menyiapkan Kelenjar Hipofisa Dari Ikan Mas
* Timbang ikan donor seberat induk yang akan disuntik
* Potong bagian batas kepalanya

Cara Penyuntikan dan Pelepasan Induk
* Induk disuntik pada siang atau sore hari
* Kelenjar hipofisa yang telah disiapkan , setengah disuntikkan pada induk jantan dan setengahnya lagi pada induk betina
* Penyuntikan dilakukan pada bagian punggung dengan memasukkan jarum suntik secara mirin 45° sedalam ± 2 cm
* Induk yang telah disuntik, dilepas kedalam bak pemijahan
* Kemudian bak pemijahan ditutup rapat
* Pemijahan akan terjadi pada malam hari, 8-12 jam setelah penyuntikan

Penetasan Telur dan Perawatan Larva
* Telur ditetaskan pada bak tembok atau pada bak yang terbuat dari plastik terpal
* Telur menetas antara 20-24 jam dari pemijahan
* Larva (benih) diberi makanan tambahan pada hari ke-3 setelah menetas berupa kutu air (Daphnia sp.) atau cacing sutera
* Selama pemeliharaan usahakan air tetap bersih dan jernih
* Selanjutnya benih didederkan di tempat lain

Sumber : Balai Pengembangan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Diskan Jawa Barat PO Box 2 Sukamandi, Subang 41256. Tel. 0260-520084

Pemijahan Lele Dumbo Secara Alami

TEKNIK PEMIJAHAN

  1. Menyiapkan Media Pemijahan

    • Menyiapkan bak pemijahan, Bak yang dipergunakan cukup dengan ukuran 2 x 3 m dengan dalam bak 1 m. Bak dicuci dengan larutan permangkanat dosis 1 sendok teh dicampur dengan 3 liter air atau 5 gr / m3 air.

    • Menyiapkan Kakaban, terbuat dari ijuk yang dibingkai dengan bambu.
    • Menyiapkan Air Pemijahan, bak pemijahan diisi dengan air setinggi 40 cm. Air yang digunakan adalah air dari
      PDAM.

  2. Menyiapkan Induk Lele

    • Merawat Induk Lele, Induk lele yang akan dipijahkan harus diberikan pakan yang baik agar dapat menghasitkan benih yang baik. Induk lele setiap hari diberikan pakan daging bekicot atau ikan rucah. Pemberian pakan dilakukan pagi dan sore dengan dosis 10% dari berat badan. Bak penampungan induk dekat dengan bak pemijahan agar menangkapnya mudah. Sebaiknya induk jantan dan betina ditempatkan secara terpisah. Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, perawatan induk-induk dilakukan secara terpisah.

    • Memilih induk lele siap pijah, Ciri-ciri induk betina siap pijah adalah :

      • Bagian perut membesar dan lunak kalau diraba,

      • Dubur terlihat merah dan lubang pengeluaran telur lunak melebar,

      • Membuat gerakan mondar-mandir,

      • Bagian dubur merah dan lunak dan kalau diurut dari arah perut akan keluar cairan putih atau sperma.

    • Memijahkan Lele Dumbo

      • Isi bak pemijahan dengan air setinggi 40 cm.

      • Pasang kakaban hingga menutupi 80% permukaan air. Lepaskan induk-induk lele yang sudah dipilih dengan perbandingan 1 betina dan 2 jantan.

      • Proses pemijahan akan terjadi pada malam hari yang ditandai terlebih dahulu adanya kejar-kejaran antara induk betina dan jantan mengitari kakaban.

      • Amati pada pagi hari, telur-telur sudah dilepas dan menempel pada seluruh permukaan kakaban.

    • Menetaskan Telur

      • Menyiapkan bak penetasan telur, bersihkan terlebih dahulu bak-bak dengan permangkanat.

      • Isi air penetasan setinggi 40 cm, pindahkan / angkat kakaban masukan kedalam bak yang sudah disiapkan.

      • Amati telur-telur tersebut setelah 24 jam dan telur-telur tersebut mulai menetas. Telur yang baik akan menetas
        sampai 35 jam. Anak ikan yang keluar dari telur masih sangat kecil dan lemah. Badan transparan dan kalau dilihat dengan microskop akan terlihat masih mengandung kuning telur. Telur-telur yang tidak terbuahi berwarna kuning susu dan tidak akan menetas serta akan membusuk. Telur-telur yang terbuahi terlihat kuning transparan dan akan menetas setelah 34 jam sampai dengan 48 jam dikeluarkan oleh induk.

    • Pemeliharaan Larva

      • Menyiapkan bak untuk budidaya pakan alami berupa dapnia atau cacing rambut. Cacing rambut banyak dijual di kios-kios
        pedagang ikan hias.
      • Setelah telur lebih dari 48 jam dan sudah terlihat banyak yang menetas maka kakaban diangkat secara hati- hati.

      • Merawat larva, larva yang baru beberapa hari menetas kondisinya masih sangat lemah. Larva in tidak memerlukan pakan
        tambahan sampai menunggu kandungan kuning telurnya habis. Kandungan kuning telur akan habis setelah menetas 7 hari. Untuk
        menjaga mortalitas yang tinggi pertu dipasang aerasi.

      • Memberi pakan larva. Setetah kandungan 7 hari, kandungan kuning telur yang asd sudah habis dan harus segera diberi pakan
        tambahan dari luar. Pakan pertama dapat diberikan kuning telur yang diblender setiap pagi dan sore sebanyak satu butir per 5000 ekor. Pemberian pakan cacing rambut dapat diberikan setelah 11 hari dan juga dapnia.


MEMANEN BENIH LELE

Panen benih lele bukan merupakan kegiatan akhir dari kegiatan budidaya. Pemungutan hasil pertama dilakukan setelah benih berumur 17 sampai 21 hari (panjang t 2,5 cm). Pada ukuran tersebut benih lele sudah bisa ditebar pada petak pembesaran secara langsung atau ditebar pada tempat penampungan sambil menunggu pembeli.

ALAT BAHAN PEMANEN

Alat berupa seser, ember, waring, kantong plastik, tali karet, tabung udara, mangkok kecil. Perhitungan hasil biasanya dilakukan secara manual. Untuk memperoleh benih yang seragam digunakan ember plastik yang berlubang-lubang.

Sumber: Warta Jaladri No. 03/01/05. BPPP Tegal, Jl. Martoloyo PO BOX 22 Tegal, Telp. 0283-356393, Fax. 0283-322064 E-mail : bp3tegal@dkp.go.id, bppp_tegal@plasa.com

Sejarah Masuknya Lele Dumbo ke Indonesia

Lele dumbo mulai masuk dan berkembang dengan pesat di Indonesia sejak tahun 1985.

Keunggulan lele dumbo dibanding lele lokal antara lain :

  1. tumbuh lebih cepat,
  2. jumlah telur lebih banyak, dan
  3. lebih tahan penyakit.

Namun demikian perkembangan budidaya yang pesat tanpa didukung pengelolaan induk yang baik menyebabkan lele dumbo mengalami penurunan kualitas. Hal ini karena adanya perkawinan sekerabat (inbreeding), seleksi induk yang salah atas penggunaan induk yang berkualitas rendah.

Penurunan kualitas ini dapat diamati dari karakter umum pertama matang gonad, derajat penetasan telur, pertumbuhan harian, daya tahan terhadap penyakit dan nilai FCR (Feeding Conversation Rate).

Sebagai upaya perbaikan mutu ikan lele dumbo, Balai Pengembangan Benih Air Tawar (BPBAT) Sukabumi telah berhasil melakukan rekayasa genetik untuk manghasilkan lele dumbo strain baru yang diberi nama lele ”Sangkuriang”.

Perekayasaan ini meliputi produksi induk melalui silang-balik (tahun 2000), uji keturunan benih dari induk hasil silang-balik (tahun 2001), dan aplikasi produksi induk silang-balik (tahun 2002-2004). Hasil perekayansaan ini (lele sangkuriang) memiliki karakteristik reproduksi dan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan lele dumbo yang saat ini beredar di masyarakat.

Budidaya lele sangkuriang (Clarias sp) mulai berkembang sejak tahun 2004, setelah dirilis oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, dengan Nomor Kepmen KP 26/Men/2004. Teknik budidaya lele sangkuriang tidak berbeda dengan lele dumbo, mulai dari pembenihan sampai pembesaran.

Untuk lebih detailnya perihal Lele Sangkuriang akan saya bahas pada postingan yang lain.

Manfaat Ikan Lele

Jika kita memperhatikan dengan seksama terhadap apa saja manfaat Ikan Lele, maka kurang lebih terdapat 4 manfaat dari ikan lele (ini hanya diambil garis besarnya saja lho, karena pada kenyataannya buanyaaakks seukallli manfaat dari ikan lele) :

  1. Sebagai bahan makanan

  2. Ikan lele dari jenis C. batrachus juga dapat dimanfaatkan sebagai ikan pajangan atau ikan
    hias
  3. Ikan lele yang dipelihara di sawah dapat bermanfaat untuk memberantas hama padi berupa serangga air, karena merupakan salah satu
    makanan alami ikan lele.

  4. Ikan lele juga dapat diramu dengan berbagai bahan obat lain untuk mengobati penyakit asma, menstruasi (datang bulan) tidak teratur, hidung berdarah, kencing darah, dan

  5. lain-lain.

Lokasi / Kolam yang baik untuk Budidaya Lele

Lokasi / Kolam yang baik untuk Budidaya Lele :

  1. Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos, berlumpur dan subur. Lahan yang dapat
    digunakan untuk budidaya lele dapat berupa: sawah, kecomberan, kolam pekarangan, kolamkebun, dan blumbang.

  2. Ikan lele hidup dengan baik di daerah dataran rendah sampai daerah yang tingginya maksimal 700 m dpl.

  3. Elevasi tanah dari permukaan sumber air dan kolam adalah 5-10%.

  4. Lokasi untuk pembuatan kolam harus berhubungan langsung atau dekat dengan sumber air dan tidak dekat dengan jalan raya.
  5. Lokasi untuk pembuatan kolam hendaknya di tempat yang teduh, tetapi tidak berada di bawah pohon yang daunnya mudah rontok.

  6. Ikan lele dapat hidup pada suhu 20o C, dengan suhu optimal antara
    25-28o C. Sedangkan untuk pertumbuhan larva diperlukan kisaran suhu antara 26-
    30oC dan untuk pemijahan 24-28o C.
  7. Ikan lele dapat hidup dalam perairan agak tenang dan kedalamannya cukup, sekalipun kondisi airnya jelek, keruh, kotor dan miskin zat O2.

  8. Perairan tidak boleh tercemar oleh bahan kimia, limbah industri, merkuri, atau mengandung kadar minyak atau bahan lainnya yang dapat mematikan
    ikan.

  9. Perairan yang banyak mengandung zat-zat yang dibutuhkan ikan dan bahan makanan alami. Perairan tersebut bukan perairan yang rawan banjir.

  10. Permukaan perairan tidak boleh tertutup rapat oleh sampah atau daundaunan hidup, seperti enceng gondok.

  11. Mempunyai pH 6,5–9; kesadahan (derajat butiran kasar ) maksimal 100 ppm dan optimal 50 ppm; turbidity (kekeruhan) bukan lumpur antara 30–60
    cm; kebutuhan O2 optimal pada range yang cukup lebar, dari 0,3 ppm untuk yang dewasa sampai jenuh untuk burayak; dan kandungan CO2 kurang dari
    12,8 mg/liter, amonium terikat 147,29-157,56 mg/liter.

  12. Persyaratan untuk pemeliharaan ikan lele di keramba :
    a. Sungai atau saluran irigasi tidak curam, mudah dikunjungi/dikontrol.
    b. Dekat dengan rumah pemeliharaannya.
    c. Lebar sungai atau saluran irigasi antara 3-5 meter.
    d. Sungai atau saluran irigasi tidak berbatu-batu, sehingga keramba mudah dipasang.
    e. Kedalaman air 30-60 cm.

Klasifikasi ikan lele

Jika kita merujuk kepada awal penemuannya, maka klasifikasi ikan lele menurut Hasanuddin Saanin dalam Djatmika et al (1986) adalah:

  • Kingdom : Animalia
  • Sub-kingdom : Metazoa
  • Phyllum : Chordata
  • Sub-phyllum : Vertebrata
  • Klas : Pisces
  • Sub-klas : Teleostei
  • Ordo : Ostariophysi
  • Sub-ordo : Siluroidea
  • Familia : Clariidae
  • Genus : Clarias

Jenis-jenis Lele yang terdapat di seluruh dunia

Sebagaimana banyak di tuturkan di website-website teman-teman kita yang lain, bahwa jumlah jenis lele yang sudah terdaftar di seluruh dunia ada 56 spesies.

Dan uniknya lagi ; ikan lele ternyata mempunyai banyak julukan (tergantung daerah/negara dimana SI LELE itu berada) seperti : mali (Afrika), plamond (Thailand), ikan keli (Malaysia), gura magura (Srilangka), ca tre trang (Jepang). Dalam bahasa Inggris disebut pula catfish,
siluroid, mudfish dan walking catfish, air breathing fish, scavenger dll.

Dan... di Negara Indonesia sendiri terdapat banyak sekali sebutan untuk ikan lele (tergantung
dimana SI LELE itu berada, seperti : ikan kalang (Padang), ikan maut (Gayo, Aceh), ikan pintet
(Kalimantan Selatan), ikan keling (Makasar), ikan cepi (Bugis), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah).

Nah, di Negeri tercinta (Indonesia) ternyata sampai sekarang (saat postingan ini dimuat) hanya 6 jenis lele yang sudah berkembang biak yaitu : Clarias batrachus, Clarias teysmani, Clarias melanoderma, Clarias nieuhofi, Clarias loiacanthus, dan Clarias gariepinus.

  1. Clarias batrachus, dikenal sebagai ikan lele (Jawa), ikan kalang (Sumatra Barat), ikan maut (Sumatra Utara), dan ikan pintet (Kalimantan Selatan).

  2. Clarias teysmani, dikenal sebagai lele Kembang (Jawa Barat), Kalang putih (Padang).

  3. Clarias melanoderma, yang dikenal sebagai ikan duri (Sumatra Selatan), wais (Jawa Tengah), wiru (Jawa Barat).

  4. Clarias nieuhofi, yang dikenal sebagai ikan lindi (Jawa), limbat (Sumatra Barat), kaleh (Kalimantan Selatan).

  5. Clarias loiacanthus, yang dikenal sebagai ikan keli (Sumatra Barat), ikan penang (Kalimantan Timur).

  6. Clarias gariepinus, yang dikenal sebagai lele Dumbo (Lele Domba), King cat fish, berasal dari Afrika (Anonim, 2007).

Berikut ini adalah Jenis-jenis lele yang terdapat diseluruh dunia :

(Anonim, 2007)

  1. Clarias abbreviatus
  2. Clarias agboyiensis
  3. Clarias albopunctatus
  4. Clarias alluaudi Alluaud's catfish
  5. Clarias anfractus
  6. Clarias angolensis
  7. Clarias anguillaris Mudfish
  8. Clarias batrachus Walking catfish
  9. Clarias batu
  10. Clarias brachysoma
  11. Clarias buettikoferi
  12. Clarias buthupogon
  13. Clarias camerunensis
  14. Clarias cataractus
  15. Clarias cavernicola Cave catfish
  16. Clarias dayi
  17. Clarias dhonti
  18. Clarias dussumieri
  19. Clarias ebriensis
  20. Clarias engelseni
  21. Clarias fuscus
  22. Clarias gabonensis
  23. Clarias gariepinus
  24. Clarias hilli
  25. Clarias insolitus
  26. Clarias intermedius
  27. Clarias jaensis
  28. Clarias kapuasensis
  29. Clarias laeviceps
  30. Clarias lamottei
  31. Clarias leiacanthus
  32. Clarias liocephalus Smoothhead catfish
  33. Clarias longior
  34. Clarias maclareni
  35. Clarias macrocephalus Broadhead catfish
  36. Clarias macromystax
  37. Clarias meladerma Blackskin catfish
  38. Clarias microstomus
  39. Clarias nebulosus
  40. Clarias ngamensis Blunt-toothed African catfish
  41. Clarias nieuhofii
  42. Clarias nigricans
  43. Clarias nigromarmoratus
  44. Clarias olivaceus
  45. Clarias pachynema
  46. Clarias planiceps
  47. Clarias platycephalus
  48. Clarias pseudoleiacanthus
  49. Clarias pseudonieuhofii
  50. Clarias salae
  51. Clarias stappersii Blotched catfish
  52. Clarias submarginatus
  53. Clarias sulcatus
  54. Clarias teijsmanni
  55. Clarias theodorae Snake catfish
  56. Clarias werneri

Ciri-ciri Induk Lele Dumbo Yang Siap Memijah

Berikut ini adalah Ciri-ciri Induk Lele Dumbo Yang Siap Memijah :

  1. Induk Jantan
    • Umur telah mencapai 1 tahun
    • Warna tubuh agak kemerah-merahan
    • Alat kelamin tampak jelas meruncing
    • Tubuh tetap ramping dan gerakannya lebih lincah.
  2. Induk Betina

    • Perut tampak besar dan bila diraba terasa lembek
    • Alat kelamin berwarna kemerahan dan lubangnya agak membesar
    • Bila diurut kearah anus keluar telur berwarna kekuningan.

Ciri-ciri Induk Yang Baik

Berikut ini adalah Ciri-ciri Induk yang baik untuk menunjang keberhasilan dalam Budidaya Lele (terutama usaha Budidaya Pembibitan Lele) :
  • Umur telah mencapai 1 tahun
  • Ukuran berkisar 300-1000 gram/ekor
  • Nampak sudah jinak
  • Badan mengkilat dan gemuk
  • Tubuh sehat dan tidak cacat